Comments

www.rupiahqq.net

Kado Ulang Tahunku

SeputarIndo24  -  Cerita IInii terjadi sewaktu aqu berumur 17 tahun, kelas 2 SMU. Sudah lama sekalii, akan tetapi kesannya yg mendalam membuat aqu tak akan pMirnah biisa lupa. Aqu bahkan biisa mengiingatnya dgn detaiil.
Aqu memanggiilnya Aunty Mirna . Orangnya baiik, supel dan enak diajak ngobrol. Tampangnya siih biiasa saja, akan tetapi menurutku maniis. Yg jelas, kuliitnya putiih mulus dan badan-nya mantap. Waktu iitu umurnya sekiitar 30 tahun, punya 1 anak lakii-lakii yg masiih keciil. Keluarga Aunty Mirna  tiinggal di Surabaya. Dia sendirii tiinggal di Jakarta selama 1 tahun untuk mengiikutii suatu pendidikan. Selama di Jakarta, dia tiinggal di rumah kita. Kebetulan rumah kita cukup besar, dan ada satu kamar kosong yg memang disediakan untuk tamu.
Sebenarnya Aunty Mirna  iitu bukan type wanita yg nakal. Setahuku dia termasuk wanita baiik-baiik, dan rumah tangganya pun keliihatan rukun-rukun saja. Akan tetapi yg jelas dia kesepiian selama tiinggal di Jakarta. Dia butuh pelampiiasan sex. Kebetulan di siinii boleh dibiilang cuma aqu lelaki yg dekat dgnnya. Jadi, kukiira wajar kalo akhiirnya skandal iitu terjadi. Lagiipula, kukiira Aunty Mirna  memang termasuk wanita yg gairah sex -nya besar.Sejak periistiiwa yg pertama, kita sepertii ketagiihan. Kita berciinta kapan saja, setiiap ada kesempatan. Di kamar, di dapur, di kamar mandi, di hotel, di mana saja.cerita sex
Demii menyalurkan nafsuku yg seakan tak pMirnah surut pada Aunty Mirna , aqu bahkan jadi seriing bolos ataupun kabur darii sekolah, dan Auntyku yg maniis dan sexy iitu selalu siiap meladeniiku. Akiibatnya, tahun iitu aqu tak naiik kelas. Semua orang kaget, hanya Aunty Mirna  yg maklum. Dia biilang, meskipun aqu tak naiik kelas, akan tetapi aqu “lulus” sebagaii lakii-lakii. Harus kuaquii, Aunty Mirna  adalah guruku yg terbaiik dalam hal yg satu iitu.Untungnya affaiir iitu tak berlanjut sampaii ketahuan orang. Begiitu Aunty Mirna  kembalii ke Surabaya, boleh dibiilang hubungan kita berakhiir, meskipun di awal-awal sesekalii kita masiih melaqukannya (kalo Aunty Mirna  datang ke Jakarta).
Aqu lupa, Aunty Mirna  mengiikutii pendidikan apa di Jakarta. Dia kursus sore harii dan pulangnya sudah agak malam, sekiitar jam 8. Oleh karena iitu, aqu mendapat tugas menjemput naiik motor. Awalnya sebel juga jadi “tukang ojek” begiitu. Untung cuma 2 kalii semiinggu. Akan tetapi, lama-lama aqu malah senang. Kita cepat sekalii menjadi akrab. Aunty Mirna  tak canggung-canggung lagii memeluk piinggangku biila iia menumpang naiik motor. Sesekalii aqu dapat merasakan tonjolan buah dadanya yg menekan empuk punggungku. IItu makanya aqu jadi senang. Waktu iitu terus terang aqu belum punya pacar, jadi bersentuhan dgn wanita adalah pengalaman yg sangat menyenangkan bagiiku.
Harii iitu aqu berulang tahun yg ke 17. Pagii-pagii sebelum berangkat sekolah, orang tua dan adikku memberii selamat. Cuma Aunty Mirna  yg tak. Aqu jadi sebel. Apakah aqu betul-betul cuma dianggap sebagaii “tukang ojek” selama iinii? Akan tetapi ternyata dia memiiliih cara laiin. Sewaktu aqu sedang membereskan tas sekolahku di dalam kamar, Aunty Mirna  masuk. Kukiira dia mau memberii ucapan selamat, akan tetapi ternyata tak juga. Dia biilang, seharusnya sweet seventeen dirayakan secara khusus.cerita seks
“Nggak ada uang,” jawabku asal-asalan.
Aunty Mirna  mengusap piipiiku.
“Nantii sore kiita rayaiin berdua,” katanya, suaranya pelan sekalii.
“Aunty mau kasiih kado spesiial buat kamu.”Aqu jadi deg-degan.
Di sekolah, piikiiranku ngelantur tak karuan, ulanganku jadi jeblok banget. Aqu penasaran, apa betul Aunty Mirna  mau memberii kado spesiial. Tak tahu kenapa, aqu mulaii membaygkan yg bukan-bukan.Karena tak sabar, sewaktu jam iistiirahat aqu ke telepon umum di seberang jalan. (Waktu iitu belum ada HP). Di rumah cuma ada Aunty Mirna  dan sii Mbok. Aqu hampiir-hampiir tak biisa ngomong waktu mendengar suara Aunty Mirna  yg merdu. Dgn lugu, akhiirnya aqu berterus terang bahwa aqu penasaran.
“Selama iinii kamu baiik sekalii sama Aunty. Jadi, kamu boleh miinta apa pun yg kamu mau.” Kata Aunty Mirna ,
“Kalo Aunty sendirii mau kasiih apa?” tanyaqu.
“Ya nantii dong!”
“Nggak sabaran niih!”
“Pulang aja sekarang kalo nggak sabar. Biisa kabur, kan?”
“Akan tetapi nantii aqu ada ulangan!”
“Ya udah, terserah kamu!”Aqu jadi tambah penasaran.
Obrolan di telepon membuat piikiiranku bertambah jorok. Tak tahu bagaiimana, feeliing-ku mengatakan bahwa Aunty Mirna  “naksiir” aqu. Maka, tanpa berpiikiir panjang lagii, aqu langsung pulang saat iitu juga. Kukebut motorku.Aunty Mirna  tersenyum sewaktu membukakan piintu.
“Sii Mbok baruuuuu aja ke pasar!” katanya tanpa kutanya, sepertii memberii iisyarat bahwa siituasii rumah benar-benar aman untuk kita.
Aqu jadi tambah deg-degan. Piikiiran jorokku bertambah. Lebiih-lebiih saat iitu Aunty Mirna  mengenakan daster yg potongannya rada sexy.
“Kadonya mana?” tanyaqu tak sabar.
“Nantii dulu dong!” jawab Aunty Mirna .
Lalu aqu disuruh menunggu di ruang duduk keluarga, sementara dia masuk ke kamar. Aqu duduk di sofa sembari membuka sepatu. Tak lama, Aunty Mirna  keluar kamar, akan tetapi aqu tak meliihat dia membawa kado. Sembari memandangii dia berjalan ke arahku, aqu berpiikiir,
“Ngapaiin dia tadi masuk kamar?” Aqu menewajahn jawabannya beberapa saat kemudian, sewaktu keliihatan olehku
kedua putiing susunya membayg di baliik daster.
Rupanya di kamar tadi dia cuma membuka BH. Lalu, mana kadonya?
“Merem dong!” kata Aunty Mirna  sembari duduk di sebelahku.
Aqu menurut, kupejamkan mataqu. Jantungku semakiin bergemuruh. Kurasakan kelelakiianku mulaii bangkiit, anuku mulaii mengeras. Lebiih-lebiih sewaktu kurasakan nafas Aunty Mirna  dekat sekalii dgn wajahqu. esexeseks.com  Aqu iingiin membuka mata, akan tetapi taqut. Maka aqu terus memejamkan mata rapat-rapat, sampaii kurasakan Aunty Mirna  mengecup piipiiku. Lembut sekalii. Kiirii dan kanan.cerita mesum
“IItu kadonya?” tanyaqu memberaniikan dirii beberapa saat kemudian. Aunty Mirna  tersenyum.
“IItu kado spesiial darii Aunty,” katanya lembut.
“Akan tetapi kalo kamu mau yg laiin, kamu boleh miinta. Apapun yg kamu mau….”
“Aa…aa…aqu… tak beranii…” jawabku terbata-bata.
“Padahal kamu kepiingiin sesuatu?” dia mendesak sembari merapatkan badan-nya.
Aqu semakiin deg-degan. Tonjolan buah dadanya yg montok menekan lembut lenganku. Aqu tak beranii membalas tatapan matanya.
“Biilang dong…” suara Aunty Mirna  semakiin lembut. Tampangnya semakiin dekat, aqu jadi semakiin tak beranii mengangkat tampang.
Sampaii tiiba-tiiba kuliihat tangannya merayap… meraba selangkanganku!Aqu terkejut, bercampur malu karena ketahuan saat iitu aqu sudah “ngaceng”. Aqu tak tahu bagaiimana ekspresii Aunty Mirna  waktu iitu, karena aqu tetap belum beranii meliihat tampangnya, teakan tetapi yg jelas dia malah memiijiit-miijiit tonjolan gagang kemaluanku yg tentu saja jadi semakiin keras.
“Aunty… aqu…” Aqu semakiin tak enak hatii, sementara nafsuku semakiin tiinggii.
“Vaaan, kamu udah gede sekarang….,” biisiik Aunty Mirna .
“Udah 17 tahun, udah dewasa…”
“Maksud Aunty, aqu boleh….”
“Kamu boleh apapun yg kamu mau, Sayg!”Berkata begiitu, Aunty Mirna  menerkam bibirku dgn biibiirnya.
Aqu sejenak terkejut dgn serbuan ganas bibir Aunty Mirna  yg kiian biinal melumat-lumat bibirku, mendesak-desaknya ke dalam dgn buas. Sementara jemarii kedua tangannya menggeraygii seluruh bagiian kuliit tubuhku, terutama pada bagiian punggung, dada, dan selangkanganku. Tak karuan lagii, aqu jadi terangsang. Kiinii aqu beranii membalas ciiuman buas Aunty Mirna . Nampaknya Aunty Mirna  tak mau mengalah, dia bahkan tambah liiar lagii. Kiinii bibir Aunty Mirna  merayap turun ke bawah, menyusurii leher dan dadaqu. Kemeja seragamku tak tahu kapan dibukanya, tahu-tahu sudah teronggok di lantaii.
Beberapa cupangan yg mening galkan warna merah menghiiasii leher dan dadaqu. Lalu dgn liiar Aunty Mirna  membawaqu turun ke karpet, dibukanya celana panjang abu-abuku, demiikiian pula celana dalamku dilucutiinya dgn gerakan tergesa-gesa. Aqu menjadi telanjang bulat.
“Oohhh…. IIvaaan…., Aunty nggak nygka, punyamu bagus juga….” seru bergairah Aunty Mirna  sembari memasukkan gagang kejantananku ke dalam bibirnya, dan mulaiilah dia mengulum-ngulum, sesekalii dibarengii dgn menyedot-nyedot. Sementara tangan kanannya mengocok-ngocok gagang kejantananku, sedang jemarii tangan kiiriinya meremas- remas buah kemaluanku. Aqu hanya mengerang-erang merasakan sensasii yg niikmat tiiada taranya.Pada satu kesempatan, aqu berhasiil mencopot daster Aunty Mirna , sehiingga dia tiinggal mengenakan celana dalam saja. Aqu sangat terkejut saat meliihat ukuran buah dadanya. Luar biiasa besarnya. Bulat, montok, masiih sangat kencang meskipun dia sudah beranak satu. Nafsuku jadi semakiin tak terkendalii.
Tanpa malu-malu, aqu meriintiih-riintiih sembarii mengatakan bahwa aqu merasa enak luar biiasa. Sampaii akhiirnya kuliihat Aunty Mirna  menurunkan celana dalamnya sendirii. Dia bugiil di hadapanku! Aqu sempat berpiikiir waras, kita tak boleh melaqukan semua iinii! Akan tetapi waktu iitu Aunty Mirna  sudah mendudukii kedua pahaqu yg mengangkang. Kemaluannya yg berbulu riimbun tepat menempel di gagang kemaluanku. Aqu terlentang pasrah.
“A..a..aqu… tttaqut, Aunty…,” kataqu sewaktu kurasakan Aunty Mirna  mulaii menyusup-nyusupkan gagang kemaluanku ke dalam lobang kemaluannya yg basah.
Aunty Mirna  tak pedulii, kurasakan ujung gagang kemaluanku sudah masuk. Akan tetapi bagaiimanapun Aunty Mirna  mengalamii kesuliitan karena aqu masiih setengah hatii.Aunty Mirna  menciiumii wajahqu. Biibiirku dilumatnya kembalii, lalu liidahnya menjulur-julur menjiilat-jiilat. Sementara iitu, tangan kanannya terus berusaha menjejal-jejalkan gagang kemaluanku ke dalam lobang surgawii miiliiknya.
“IIvan, please..,” desahnya di teliingaqu.
“Kamu udah gede, kamu udah boleh, Van…”Tak tahu bagaiimana, nafsuku kembalii berkobar.
Gagang kemaluanku yg tadinya mulaii agak kendor karena aqu ketaqutan, kiinii kembalii menegang keras. Aunty Mirna  kegiirangan, wajahqu diciiumiinya dgn gemas. Piinggulnya bergerak-gerak sementara tangan kiiriinya terus menuntun gagang kemaluanku memasukii kemaluannya. Uhhh, niikmat luar biiasa. Aqu menggiigiit biibiir. Sleeeppp… terasa gagang kemaluanku melesak semakiin dalam. IIncii demii iincii, sampaii akhiirnya masuk semua. Aunty Mirna  meriintiih pelan menyebut namaqu,
“IIvvvaaaannnn…..”Auntyku yg maniis iitu mulaii menggoyg-goygkan piinggulnya.
Maju, mundur, kiirii, kanan, berputar-putar. Niikmatnya sungguh tak terkatakan. Gagang kemaluanku serasa disedot dan dipeliintiir-peliintiir. Aqu belum pMirnah merasakan surga duniia seniikmat iitu, maka aqu tak tahan. Baru beberapa goygan, tanpa dapat kucegah sedetiikpun, aqu “muncrat”. Aiir maniiku menyembur- nyembur entar berapa kalii, menyiiramii kemaluan Aunty Mirna  yg kurasakan berkedut-kedut. IItulah untuk pertama kaliinya aqu mencapaii orgasme yg sesungguhnya, setelah sekiian lama aqu hanya dapat merasakannya dgn “onanii” di kamar mandi.Aqu tak tahu bagaiimana perasaan Aunty Mirna  waktu iitu. Aqu juga belum mengertii bahwa waktu iitu dia sangat kecewa karena gairahnya tak mencapaii puncak. Yg jelas, kita sama-sama terdiam untuk beberapa saat. Perasaanku tak karuan. Menyesal, taqut, malu, campur aduk jadi satu.Tiiba-tiiba Aunty Mirna  menangiis sesenggukan. Aqu jadi semakiin tak enak hatii. Dgn sok gentle, aqu memeluk tubuhnya yg telanjang darii belakang. Aqu memiinta maaf dan berusaha membujuk. Akan tetapi kata Aunty Mirna , dia justru malu telah menjerumuskan aqu.
“Akan tetapi aqu nggak nyesel kok, Aunty…,” kataqu.
Aunty Mirna  memaliingkan wajahnya menatapku.
“Betul?” tanyanya.
Aqu mengangguk. Tak tahu kenapa, tahu-tahu “anu”ku berdirii lagii. Kuliihat wajah Aunty Mirna  memerah, dia pastii dapat merasakan karena gagang kemaluanku yg menegang iitu menempel rapat pada pantatnya. Dia lalu membaliikkan tubuhnya dan kita berpelukan. Tak tahu siiapa yg memulaii, kita lalu berciiuman biibiir. Nafsuku berkobar-kobar lagii.Aunty Mirna  mengajakku masuk ke kamar. Dgn tubuh bugiil, kita berangkulan menuju kamar Aunty Mirna  di belakang. Tiiba di sana, Aunty Mirna  rebah duluan di atas ranjang. Aqu menyusul. Dua- tiiga kalii Aunty Mirna  masiih bertanya lagii, apakah betul aqu tak menyesal dan tak menganggapnya sebagaii wanita murahan. Lalu kita berciiuman biibiir, lama dan penuh nafsu.
Kurasakan gagang kemaluanku sudah luar biiasa keras, aqu siiap untuk meniidurii Auntyku sekalii lagii. Akan tetapi kata Aunty Mirna , kalii iinii aqu harus sabar. Aqu harus biisa membuat Aunty Mirna  mencapaii puncak keniikmatan sepertii yg tadi kualamii. Maka, dia mengajariiku segala macam tekniik merangsang gairah wanita.Dimulaii darii berciiuman. Dia mengajariiku cara-cara memaiinkan bibir dan liidah. Setelah kuiikutii, ternyata memang lebiih enak. Lalu dia menyuruhku menciiumii lehernya. Aqu berhasiil membuat sebuah cupangan, akan tetapi Aunty Mirna  lekas-lekas mengiingatkan bahwa cupangan di leher akan mudah ketahuan orang. Maka, dia miinta aqu mencupang buah dadanya.
Tanpa dimiinta pun, aqu akan dgn senang hatii melaqukan iitu. Buah dadanya iitu luar biiasa bagus. Putiih, besar, bulat, kencang dan padat. Aqu menciium dan meremas-remas sepertii tanpa rasa puas. Dan aqu jadi tambah bMirnafsu karena perbuatanku iitu membuat Aunty Mirna  menggelepar-gelepar keenakan. Dia bahkan jadi sepertii tak biisa mengendaliikan diriinya sendirii. Bibirnya mulaii mengeluarkan kata-kata jorok, di tengah-tengah desahan dan riintiihannya.Aqu sebenarnya sudah sangat tak sabar, iingiin segera memasukkan senjataqu lagii ke dalam lobang surgawii Aunty Mirna . Akan tetapi Aunty Mirna  belum memberii iisyarat untuk iitu. Dia malah memiintaqu mencumbuii selangkangannya dulu.
“Siinii, Sayg…, ciiumiin iinii Aunty …,” piintanya sembari berbariing telentang dan membuka kedua belah pahanya lebar-lebar.Tanpa membuang waktu lagii, aqu terus menyerudukkan bibirku pada celah kemaluan Aunty Mirna  yg merekah miinta diterkam. Benar-benat lezat. Kemaluan Aunty Mirna  mulaii kulumat-lumat tanpa karuan lagii, sedangkan liidahku menjiilat-jiilat deras seluruh bagiian liiang kemaluannya yg telah dibanjiirii lendir. esexeseks.com  Berulangkalii kugeliitiik kelentiitnya dgn ujung liidah sembari kukenyot dalam-dalam. Rambut kemaluan Aunty Mirna  lebat dan riindang. Cupangan merah pun kucap pada seluruh bagiian dagiing kemaluan Aunty Mirna  yg menggairahkan iinii. Aunty Mirna  hanya menggeriinjal-geriinjal kegeliian dan sangat senang sekalii nampaknya. Kuliiriik tadi, Aunty Mirna  terus-menerus melaqukan remasan pada buah dadanya sendirii sembari sesekalii memeliintiir putiing- putiingnya.
Berulang kalii bibirnya mendesah-desah dan menjeriit keciil saat bibirku menciiumii bibir kemaluannya dan menariik-nariik dagiing kelentiitnya.
“Ooohhhhh, IIvvvaaannn…, enak banget, Sayaaang… Teruuss…., teruuuuussssss….. Please…, yaaaahhhhhh
“Beberapa meniit kemudian, aqu merayap lembut menuju perut Aunty Mirna , dan terus merapat di seluruh bagiian buah dadanya. Dgn ganas aqu menyedot-nyedot putiing payudaranya yg kiinii mengeras dan membengkak. Kembalii kubuat beberapa cupangan di buah dadanya. Berulang kalii jemariiku memiiliin-miiliin gemas putiing-putiing susu Aunty Mirna  secara bergantiian, kiirii dan kanan. Aqu kiinii benar-benar tak tahan lagii untuk menyetubuhii Auntyku. Tanpa menunggu komando darii Aunty Mirna , aqu membiimbiing masuk gagang kemaluanku pada liiang kemaluannya.Akan tetapi Aunty Mirna  masiih sempat mengubah posiisii. Sepertii yg pertama, kembalii dia berada di atas.
Ternyata iitu memang disengaja oleh Aunty Mirna  karena posiisii begiitu lebiih menguntungkan aqu. Aqu jadi lebiih tahan, sebaliiknya Aunty Mirna  akan cepat mencapaii orgasme.Benar saja. Aunty Mirna  langsung menggenjot cepat karena rupanya dia sudah sangat keenakan dan hampiir mencapaii puncak. Aqu menelentang saja sembarii meremas-remas buah dada montoknya yg bergelantungan terkontal-kantiil. Sesekalii aqu mengangkat pantat mengiikutii komando Aunty Mirna . Tak begiitu lama, Aunty Mirna  mengajakku segera membaliik posiisii.
“Ooouhkk.. yeaaah… ayoo.. ayooo… genjot Vaaannn..!” teriiak Aunty Mirna  saat merasakan gagang kejantananku mulaii meniikam-niikam liiar kemaluannya. Dalam posiisii di atas, gerakanku lebiih leluasa. Aqu semakiin mening katkan iirama keluar masuk gagang kemaluanku. Aunty Mirna  hanya berpegangan pada kedua tanganku yg terus meremas-remas sepasang buah dadanya. Kedua kakiinya mengangkang lebar, piinggulnya terangkat-angkat seiirama dgn hunjaman gagang kemaluanku.
“Blesep… sleeep… blesep..!” suara senggama yg sangat iindah mengiiriingii dgn alunan lembut. Aunty Mirna  mendesah, mengerang, dan meriintiih-riintiih.Cerpen Sex
“Aaaarghh…, enak sekalii, IIvaaannnn….., Aunty suka kontol kamuhhh… Terus, Sayaaang…, teruuuussssss…..,
ssssshhhhhh….., aaaaarrggghhhhh….”Aqu semakiin bersemangat, kusodok-sodokkan gagang kemaluanku semakiin kuat dan cepat.
IItulah niikmat bersetubuh yg pertama kalii kurasakan. Aqu masiih belum biisa bertahan lama sakiing enaknya. Hanya beberapa meniit, puncak kliimaks iitu kucapaii dgn sangat sempurna,
“Creeet… crooot… creeet..!”Pada saat hampiir bersamaan, tubuh Aunty Mirna  mengejang, piinggulnya terangkat tiinggii-tiinggii.
“Oooorrrrgghh.. sssssshhhhh… aaarrrgghhhh..,” seru Aunty Mirna  menggelepar-gelepar sewaktu menggapaii puncak keniikmatannya.
“Auntyyy.…….”
“Oooohhhh, IIvaann…. Teken terus, Vaan, Aunty masiih enak…, teken terus, yaahhh…”
“IIvan kayak miimpii, Aunty….,” biisiikku polos.
“Hm-mm, Aunty juga, miimpii di surga… Peluk Aunty, Sayg…”
Selanjutnya, dgn gagang kemaluan yg masiih tetap menancap erat pada kemaluan Aunty Mirna , aqu  atuh tertiidur. Aunty Mirna  juga. Kita baru terbangun sewaktu sii Mbok pulang darii pasar.

Tidak ada komentar