Comments

www.rupiahqq.net

Warga sempat melihat helikopter Basarnas terbang rendah dan oleng

SeputarIndo24  -  Helikopter Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jawa Tengah menabrak areal perbukitan Gunung Butak (2.138 mdpl) di Desa Canggal Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, Minggu (2/7) sekitar pukul 16.00 WIB.

Menurut penuturan warga di sekitar lokasi kejadian, sebelum menabrak perbukitan Gunung Butak, heli naas tersebut sempat terlihat terbang cukup rendah dalam posisi oleng. Tak berselang lama setelah pemandangan tersebut, lagi-lagi warga dikejutkan dengan suara ledakan serta dentuman keras dari arah yang sama.

“Beberapa warga sempat melihat sebuah helikopter warna oranye milik Basarnas terbang rendah melintasi pemukiman penduduk dengan kondisi oleng dari arah timur menuju barat sebelum akhirnya terdengar suara ledakan cukup keras,” jelas Slamet, salah seorang saksi mata, Senin (3/7).

Lanjutnya, saat dalam posisi terbang rendah, heli tersebut terlihat berusaha menaikkan ketinggian terbang. Akan tetapi, kondisi lokasi saat itu tengah diselimuti kabut yang cukup tebal menyebabkan pilot diduga tak dapat mengendalikan laju heli hingga akhirnya menabrak perbukitan.

“Warga sekitar yang mengetahui adanya sebuah helikopter jatuh awalnya sempat berusaha untuk memberikan pertolongan meski jaraknya cukup jauh, sekitar dua kilometer. Namun, niat mereka kembali diurungkan lantaran cukup takut melihat kondisi heli yang hancur,” kenangnya.

Sementara itu, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjend TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus, membeberkan, helikopter HR 3602 jenis Dolphin milik Basarnas Provinsi Jawa Tengah tersebut semula digunakan untuk memantau situasi arus balik di sepanjang Tol Brexit Brebes hingga kawasan Gringsing, Minggu (2/7).

Heli itu kemudian mengisi bahan bakar sekitar pukul 14.45 WIB dan bertolak menuju lokasi ledakan freatik di Kawah Sileri Pegunungan Dieng Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dari Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 16.00 WIB dengan membawa delapan awak yang terdiri dari kru serta anggota Basarnas Jateng.

Pukul 16.12 WIB, heli terpantau terbang melewati batas minimum ketinggian, selang dua menit kemudian, pukul 16.14 WIB helikopter mengalami crash di ketinggian sekitar 7.000 kaki.

“Petugas dan relawan baru dapat menjangkau lokasi utama jatuhnya heli sekitar pukul 20.00 WIB hingga akhirnya delapan korban tewas berhasil dievakuasi seluruhnya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari dan langsung dilarikan menuju RS Bhayangkara Semarang untuk proses identifikasi,” pungkasnya.

Tidak ada komentar