Comments

www.rupiahqq.net

CEO Berdarah Batak yang Pimpin 7.000 Staf di Asia, Helman Sitohang

SeputarIndo24  -  Kongres Diaspora Indonesia ke IV yang dilaksanakan di Jakarta beberapa hari lalu merupakan salah satu yang terbesar di Asia. Hal itu terbukti banyaknya orang Indonesia yang tinggal di luar negeri atau berkarya di luar negeri rela datang untuk menghadiri kongres yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama.

Salah satunya adalah CEO sukses berdarah Batak yang memiliki ribuan staf di seluruh penjuru Asia-Pasifik ini. Adalah Helman Sitohang, CEO Credit Suisse Asia-Pasific yang memimpin setidaknya 10 negara secara bersamaan dalam satu waktu.

"Perjalanannya harus melewati kompetisi, melewati semua yang harus dilewati. Karena kinerja saya mungkin dianggap bagus selama ini atau bagian yang saya pimpin menghasilkan, maka saya diberi kepercayaan memimpin," ujar Helman saat ditemui disela-sela kongres diaspora IV, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 5 Juli 2017.

Pria yang kini menetap di Singapura itu mengatakan tanpa kualitas seorang pemimpin, dirinya yakin tak mampu memimpin 7.000 stafnya tersebut. Para karyawannya pun kini tersebar di berbagai negara di Asia, seperti India, Jepang, Korea, Australia, Hongkong, China dan Asia Tenggara.

"Saya tentu harus menunjukkan kualitas sebagai seorang pemimpin yang memiliki sisi strategi dan eksekusi gitu kan. Semua kriteria itu yang dipertimbangkan untuk memperoleh promosi tambahan. Harus ada jiwa kepemimpinan. Hal-hal ini yang harus dimiliki," tambahnya.

Helman menceritakan kesuksesannya tersebut tidak diraih dengan mudah. Apalagi dia sendiri tidak memiliki dasar ilmu dalam industri keuangan. Namun berkat pengalaman memimpin Citibank pada 1991, kariernya terus menanjak hingga menjadi CEO seperti sekarang.

"Saya mulai industri keuangan sudah lama. Awalnya Citibank tahun 1991, jadi sekitar 26 tahun lah. Mungkin sekarang salah satu yang paling lama kali, di Asia juga tidak banyak banker yang seumur saya masih aktif," tuturnya.

Helman menambahkan, secara umum dirinya memperoleh bekal bekerja di luar karena belajar kepemimpinan di dalam negeri. Standar kerja yang berlaku secara global membuatnya lebih mudah meniti karier di luar negeri.

"Jadi standar kriterianya menurut saya tidak beda jauh apakah kita ditempatkan di suatu negara, atau negara lain karena standar nya kan standar global jadi mungkin itu yang memudahkan. Kalau kita mau naik ke atas jadi lebih mudah. Karena kalau dari awal standarnya sama, kita lama-lama mengerti cara berkontribusi dan berkompetisi yang baik," ujarnya.

Tidak ada komentar