Comments

www.rupiahqq.net

Nikmat Luar Biasa

SeputarIndo24  -  Setelah pindah dari rumah tante Nining aq kos di derah taman sari. Tempat kost nya cukup nyaman, lingkungannya juga cocok karena banyak mahasiswa. Tdk seperti ditempat tante nining, di tempat kost baruku ibu kost nya sudah tua dan sama sekali kurang menarik. Jadi aq sama sekali tdk berharap bisa menikmati hal-hal romantis dengan ibu kost baruku ini. Untunglah sebelum aq dan tante nining sepekat tetap saling menghubungi. Jadi kalau libidoku sedang naik aq langsung menelpon tante Nining untuk bikin janji, biasanya tante nining akan langsung menjemputku untuk pergi kencan.

Tak jauh dari tempat kostku, ada seorang mahasiswi cantik. Beda angkatan 4 thn denganku, kuliah tingkat akhir jurusan hukum di sebuah peguruan tinggi terkenal di daerah taman sari. Sebut saja namanya Tia, aq memanggilnya mbak Tia karena dia memang lebih tua dariku dan berasal dari gresik. Untuk ukuran seorang perempuan memilikki tinggi badan yg lumayan, sekitar 165cm, cuma beda 2cm dariku. Rambutnya hitam lurus panjang sebahu, kulitnya putih bersih dan bodynya bagus sekali. Apalagi kalau sedng mengenakan jeans dan kaos T-shirt, Waoww! Kalu dari skala 0 sampai sepuluh aq bisa kasih nilai ke dia 8,6 (Tante Nining cuma 6,7). Hanya sayangnya dia sudah punya pacar. Tapi sebagai tetangga kami cukup akrab, kadan aq main ke kostnya sekdar untuk ngobrol-ngobrol dan nonton TV.

Suatu hari ketika aq ke tempat kost nya, aq melihat mbak Tia sedang duduk termenung di depan kamarnya. Matanya terlihat sembab seperti menangis.

“Lho mbak Tia, ada apa kok kayaknya baru menangis? telat ya kiriman duitnya…?” aq mencoba mengajaknya bercanda seperti biasa.

Mbak Tia hanya menggelengkan kepala tanpa mengeluarkan kata. Waahhhh.. kayaknya serius nich.. aq pun terdia sejenak saat sambil mencoba mencerna situsai.

“Ya sudah mbak, aq minta maaf,, kalau mbak lagi pengen sendiri aq pulang dulu ya…”

“Nggak papa kok Pras, kalau kamu mau nonton TV disini aja, nggak usah pulang… sekalian kamu temenin mbak ya….” kata mbak Tia sambil mempersilahkan masuk.

Kasian mbak Tia, baru sekali ini dia keliatan sedih. Tentu ada masalah yg cukup besar buatnya. Sambil menonton TV aq mencoba menghibur mbak Tia,

“Mbak… lagi ada amasalah apa? cerita saja ke Pras… biar sedihnya nggak ditanggung sendiri. Aq sudah anggap mbak Tia sebagai kakakku sendiri kok”

Setelah terdima beberapa saat mbak Tia mulai bicara dengan suara menahan perasaan,

“Aq baru putus sama mas Iwan… cowok sialan itu ternyata punya cewek lagi dan hamil….” mata mbak Tia tampak berkaca-kaca. “Tega sekali dia berbuat begitu, padahal sudah 3 thn lebih kami pacaran dan aq tak pernah sedikitpun mengecewakan dia. Apa semua cowok seperti itu Pras?”

“Ahh nggak juga… udah mbak lupakan saja apa yg terjadi, mbak Tia masih punya banyak waktu untuk memulai lagi yg baru. Masih banyak cowok yg baik dan pantas buat buat mbak Tia…” kataku sambil memeggang tangannya. Mbak Tia tampak mencoba tersenyum, manis sekali.

“Mbak gimana kalau kita jalan-jalan naik motorku.. biar mbak Tia nggak sedih terus gitu… kita cari bajigur di jln supratman yukk” aq mencoba menawarkan jasa. Mbak Tia mengangguk setuju.

Kami pun segera meluncur ke jln supratman. Itulah pertama kali aq mengajak mbak Tia naik motor kesayanganku. Kesedihannya perlahan mulai mencair dan mbak Tia mulai banyak menceritakan kekesalannya pada mas Iwan, mantak cowoknya. Aq hanya mengangguk-angguk sambil terys memegang tangan mbak Tia yg melingkar di pinggangku.

Sampai di kedai bajigur di jln supratman kami langsung mencari tempak duduk yg nyaman buat ngobrol. Aq tau mbak Tia sangat butuh tempat mencurahkan semua kekesalannya. Sambil menikmati bajigur dan gorengan mbak Tia masih terus bercerita sana-sini, aq jadi pendengar setia sambil sesekali mengiyakan dan mencoba menghiburny.

Setelah mbak Tia puas mencurahkan kekesalannya itu kami pun pulang. Sepertinya mbak Tia benar-benar terlepas dari beban kesedihannya, dia mulai bisa bercanda lagi seperti biasa. Sepanjang perjalanan mbak Tia memeluk pinggangku dengan erat, kepalanya disandarkan ke punggungku. Aq senang sekali bisa membuatnya terhibur.

Sampai di rumah sekitar jam sepuluh malam, aq mengantar mbak Tia ke tempat kostnya. Saat aq mau pulang tiba-tiba mbak Tia memegang tanganku,

“Pras, kamu jangan pulang dulu ya… temani mbak nonton TV sebentar…” aq mengangguk

Tak seperti biasanya, kali ini mbak Tia keliatan begitu manja padaku. Diruang TV mbak Tia merebahkan kepalanya di pangkuanku. Ahh.. ini kesempatan yg nggak akan datang dua kali pikirku. Sementara tangan kiriku memegang tangan kirinya, tangan kananku membelai rambutnya. Suasana malam itu menjadi terasa romantis. Perlahan-lahan naluri kelakianku mulai bangkit. Dengan lembut kucium pelipis mbak Tia, dia diam saja tapi tanganya meremas tanganku.

Sekali lagi kucium pelipisnya, kali ini mbak Tia membalikkan wajahnya dan…. menatapku. Tanpa pikir panjang aq langsung mendekatkan bibirku pada bibirnya dan kami mulai berciuman.

Mbak Tia melepaskan bibirnya,

“Pras… nggak enak disini, pindah kamar aja ya…”

Kami pun masuk ke kamar dan mbak Tia langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya. Masih dalam posisi berdiri, sambil kubelai rambutnya kembali kami saling melumat.

Tanganku dengan perlahan mulai merayapi tubuh mbak Tia. Saat tanganku menyentuh buah dadanya, mbak Tia mendadak melepaskan lumatannya,

“Pras.. jangan…”

Tapi dari tatapannya aq merasa kalau mbak Tia ragu, antara malu dan mau. Aq hanya tersenyum, lalu bibir kami kembali saling melumat. Kucoba kembali tanganku merayapi tubuhnya perlahan-lahan hingga akhirnya sampai kembali di buah dadanya. Kali ini mbak Tia tdk menolak, malah bibir mbak Tia semakin kuat melumat bibirku dan lidah mbak Tia terus melilit lidahku.

Perlahan-lahan kuremas buah dada mbak Tia dengan lembut. Mbak Tia semakin erat memelukku dan tangan mbak Tia juga mulai aktif merayapi punggungku. Satu demi satu kancing baju mbak Tia kubuka, tak ada tabda-tanda mbak Tia melarangku. Akhirnya tanganku mulai berani masuk ke sela-sela Bra-nya dari bawah.

Ah.. betapa kenyal dan hangat buah dadanya. Buah dadanya jelas tdk sebesar tante Nining tapi yg pasti terasa lebih kenyal dan mulus. Ketika jari-jariku mulai menyentuh outingnya yg mungil mbak Tia mulai menggeliat terangsang. Perlahan-lahan kelepas baju mbak Tia, lalu kemudian Bra-nya. Aq pun melepas bajuku sehingga kami berdua beciuman dalam keadaan telanjang dada.

Mbal Tia kemudian mengajakku ke ranjangnya, ia langsung merebahkan tubuh dan menarik tanganku untuk berbaring disampingnya. Di atas ranjang, sambil bibirkami saling berciumanm tangan kananku terus aktif memainkan buah dada dan putingnya. Mbak Tia makin terangsang dan mulai mendesah keenakan,

“Aahhh… emmhhhh… mmhhh”

Kemudian tanganku bergeser kebawah, dengan perlahan kubuka kancing celananya. Tanganku mulai menyelinap ke balik CD nya. Kurasakan bulu-bulu halus disekitar kemaluan mbak Tia, kemudian jari-jariku menemukan belahan kemaluannya yg hangat dan sudah basah. Saat jari tengahky menyentuh klitnya, mbak Tia mendesah sambil memegang kuat tanganku,

“Mmppphhh… oooghhhhh….”

Kepalaku pun mulai turun ke bawah, jearah buah dadanya. Sementara tanganku terus memainkan klitnya dan lubang kemaluannya, lidah nakalku mulai menjilati buah dada dan putingnya. Sesekali putingnya kukulum dan kuhisap sambil kupermainkan dengan lidah. Mbak Tia terus menggeliat keenakan sambil tangan kirinya meremas rambutku sementara itu nafasnya mulai memburu.

“Mbak Tia, aq lepas semua ya…” kataku sambil melepas celana dan CDnya. Mbak Tia hanya terdiam pasrah.

Aq lalu melepaskan celanaku sendiri sehingga kami berdua terbaring di ranjangnya dalam keadaan bugil. Sejenak kupandangi seluruh tubuh mbak Tia, benar-benar indah. Lekuk tubuh mbak Tia nyaris sempurna dan mulus sekali. Buah dadanya yg berukuran sedang tapi padat dengan putingnya yg mungil berwarna lebih gelap dari kulitnya. Sementara itu di kemaluannya nampak ditumbuhi bulu-bulu halus yg mencoba menutupi belahan kemaluannya yg terlihat basah dan berwarna merah muda.

“Mbak Tia sunnguh cantik dan indah luar biasa…” pujian spontan keluar dari mulutku.

Mbak Tia hanya tersenyum malu, kulihat wajahnya yg putih berubah memerah. Ah… mbak Tia, sekarang nilaimu kutambah menjadi 9!

Perlahan-lahan aq mengambil posisi diantara kedua kakinya. Kuangkat kaki kiri mbak Tia dan betisnya kujilati, perlahan-lahan jilatanku bergeser kelutunya dan ke daerah pahanya. Akhirnya sampailah aq di pangkal pahanya. Denga lembut kusibakkan bulu kemaluannya dan jari-jariku mulai membuka belahan kemaluannya, sehingga lubang kemaluan mbak Tia dan klitnya yg mungil tampak jelas. Langsung kuciumi dan kujilati kemaluannya dengan penuh semangat, sementara mbak Tia tergolek pasrah sambil memejamkan matanya. Aroma kemaluan mbak Tia yg khas semakin membangkitkan nafsuku. Saat klitnya kumainkan denga lidahku mbak Tia mendesah lagi dan menekan kepalaku dengan kedua tanganya,

“Ooohhhh… Prass… mmpphhhh….”

Tdk sampai lima menit mbak Tia mulai tdk tahan dan meminta berhenti,

“Berhenti dulu Pras… mbak udah nggak tahan… nanti keluar… mbak mau gantian, boleh?”

Aq berhenti memainkan kemaluan mbak Tia dan pindah berbaring di sampingnya. Mbak Tia bangkit memegang batang kemaluanku dan langsung menjilatinya sambil tengannya meremas biji pelerku. Mbak Tia tak membiarkan satu bagian pun dari kemaluanku yg bebas dari jilatannya, semuanya dijilati habis. BAhkan sesekali mbak Tia menjilati biji pelerku sehingga menimbulkan rasa geli-geli enak yg luar biasa.

Setelah puas menjilati batang kemaluanku, mbak Tia mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Sambil bibirnya menghisap, mbak Tia terus memainkan batang penisku dengan lidahnya. Sungguh luar biasa, tak kusangka mbak Tia yg cantik dan sehari-hari demikian sopan dan lembut ternyata sangat liar dalam memainkan kemluan seorang pria

Pinggulku tanpa sadar mulai bergerak-gerak mengimbangi permainan mbak Tia dan aq mulai mendesah-desah kenikmatan,

“Aahhhh… mbakk… nikmat mbakkk….”

Sementara aq menikmati oral mbak Tia, tanganku menyelinap kebawah perutnya dan mulai merayapi selangkangannya. Aq langsung mengelus-elus klitnya yg sudah basah dan mengeras dengan jari tengahku.

Tak lama kemudian tubuh mbak Tia terasa mulai mengejang tak beraturan, ia langsung melepaskan batang kemaluanku sambil merebahkan diri disebelahku dengan nafas yg memburu.

Aq bangkit, mbak Tia langsung mengangkat lutut dan membuka kedua kakinya. Celah kemaluannya tampak sedikit terbuka dan sudah basah oleh cairan kemaluannya.

“Mbak, kalu Pras nyembur didalam gimana?” tanyaku.

“Nggak papa, mbak baru selesai mens 2 hari yng lalu jadi sekarang masih aman” katanya dengan senyum menantang.

Ahh… mbak Tia, tergeletak pasrah seperti itu membuatnya nampak lebih seksi dan aq menjadi sangat terangsang. Batang kemaluanku terasa mengeras dan membesar siap meledak. Aq ingin segera menindihnya dan measukkan batang kemaluanku ke dlam lubang kemaluannya.

Langsung kuarahakan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, perlahan kubuka bibir kemaluan mbak Tia dan kepala kemaluanku kuletakkan tepat diatas lubang kemaluannya. Dengan tekanan yg perlahan tapi pasti masuklah seluruh batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya.

“Mmpphhh…” Mbak Tia mendesah sambil menggigit bibirnya.

Gilaa, rasanya nikmat luar biasa. Dibanding dengan punya tante Nining jelas lubang kemaluan mbak Tia lebih segar dan lebih rapat. Aq merasakan batang kemaluanku seperti dicengkram oleh dinding-dinding kemaluan mbak Tia. Sambil kuciumi lehernya kumasukkan batang kemaluanku dalam-dalam dan kutahab sejenak untuk meresapi sensasi nikmat yg diberikan oleh lubang kemalauan mbak Tia.

Akhrinya pinggul mbak Tia mulai bergerak meminta aq untuk menggesek-gesekkan batang kemaluanku. Aq pun mulai menggerakkan pinggulku untuk menghujam lubang kemaluan mbak Tia. Sementara itu tangan kiriku menggenggam tangan kanan mbak Tia dan tangan kiriku meremas-remas buah dada serta memainkan putingnya. Mata mbak Tia nampak terpejam dan bibir bawahnya terus digigit menahan nikmat. Kami berganti posisi berkali-kali, kadang mbak Tia diatas, lalu kembali aq yg diatas.

Sekitar setelah 15 menit berlalu kurasakan gerakan mbak Tia makin lama makin cepat dan desahannya makin tak beraturan. Sementara itu tanganya makin erat memelukku. Nampaknya mbak Tia hampir meraih orgasme dan aqpun mulai merasakan dorongan yg sama, aq sudah hampir kehilngan kontrol.

“Prass… ooogghhh… mbak mau keluarrr…”

“Prass juga mbak, kita barengan yaa…”

“Oooghhhh… Prasss.. mbak sudah nggak tahan lagiii… ooohhh…”

Pinggul mbak Tia terasa menghentak-hentak ke atas, aq pun mempercepat tusukkanku.. sampai akhirnya kenikmatan itu sudah tak dapat kami tahankan lagi…

“Praasss… ooogghhhh… ooohohhhhh….”

“Mbak tiaaaa… aaaagggghhhhhhhhh….”

Kupeluk erat bak Tia dan dia pun mencengkram punggungku dengan sekuat tenaga, kami meraih orgasme bersamaan dengan batang kemaluanku tertanam dalam-dalam di lubang kemaluan mbak Tia sambil menyemburkan semua isinya. Sebuah orgasme yg benar-benar nikmat.

Kami berpelukkan cukup lama sampai akhirnya aq mulai merasakan kelelahan akibat orgasme. Kucium bibir mbak Tia dan aq merebahkan diriku disebelahnya. Mbak Tia terlihat terengah-engah kelelahan, matanya masih terpejam dan mulutnya sedikit terbuka.

Kupandangi wajahnya yg terbasahi peluh tampak begitu cantik dan sexy dalam kelelahannya. Tapi tiba-tiba kulihat matanya meneteskan air mata. Aq tersadar kalau aq mungkin telah melakukan perbuatan yg tak seharusnbya kulakukan. Aq telah mengambil kesempatan dari kerapuhan emosi mbak Tia saat dia sedang patah hati…

“Mbak… maafkan aq mbak.. seharunya aq nggak begitu sama mbak…” kataku sambil membelai rambutnya.

Mbak Tia mengusap air matanya dan menatapku sambil tersenyum.

“Nggak papa Pras, mbak nggak nyesel melakukan ini denganmu. Mbak hanya teringat sama si IWAN BANGSAT ITU. Mbak sudah menyerahkan segalanya sama dia dan sampai kami putus mbak tak pernah dengan orang lain selain dia. Tapi ternyata….”

“Sudahlah mbak… nggak usah diingat-ingat lagi…” aq spontan meletakkan telunjukku di mulutnya supaya mbak Tia tdk terus bicara mengenai Iwan mantan cowoknya.

Aq lega karena bukan aq yg menyebabkan mbak Tia menangis, langsungkubelai rambutnya dan kucium lembut bibirnya. Kubiarkan mbak Tia merebahkan kepalanya didadaku sambil kupeluk mesra.

Malam itu terasa indah sekali, sayang sekali aq tak bisa menginap di rumah mbak Tia. Aq tak ingin mbak Tia diusir dari kost nya gara-gara aq.

Sejak saat itu hubunganku dengan mbak Tia semakin dekat, dan setiap ada kesempatan kami tak segan-segan mengulangi lagi apa yg kami perbuat malam itu. Mbak Tia tak pernah menyesalinya, apalagi aq. Tapi hubunganku dengan mbak Tia tetap seperti adik kakak, sekalipun sebenarnya aq mengharapkan bisa menjadi kekasihnya. Tamapaknya mbak Tia masih belum mau menjalin kisah asmara bari dengan siapapun.

HUbunganku dengan mbak Tia tak berlangsung lama karena 8 bulan setelah itu mbak Tia lulus dan kembali ke Gresik.

6 thn kemudian, aq menerima sebuah undangan pernikahan bertuliskan, ‘kepada adikku tersayang..’ aq bersykur ternyata kakakku yg cantik itu akhirnya menikah juga dengan laki-laki pilihannya. Calon suaminya seorang penguasaha sukses. Aq datang ke pesta pernikahannya di Gresik dan memberikan ucapan selamat serta doa… Mbak semoga suamimu tdk pernah membuatmu menangis seperti dulu.


Tidak ada komentar